Jumat, 29 Maret 2013

MACAM MACAM METODE MENGAJAR





I.        Pendahuluan

Di dalam proses belajar-mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektik dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Untuk memenuhi salah satu kompetensi guru dalam sistem intruksional yang modern, maka perlu diuraikan masing-masing teknik penyajian secara mendalam dan terinci.
Teknik penyajian pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau penyajian bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik.
Dalam buku ini diuraikan bermacam-macam metode mengajar atau teknik penyajian yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam tugasnya mengajar. Namun perlu dipahami bahwa setiap jenis tknik penyajian hanya sesuai atau tepat untuk mencapai suatu tujuan yang tertentu pula. Jadi untuk tujuan yang berbeda guru harus menggunakan teknik penyajian yang berbeda pula, atau bila guru menyiapkan beberapa tujuan, iaa harus mampu pula menggunakan beberapa teknik penyajian sekaligus untuk mencapai tujuan tersebut.
Dari bemacam-macam teknik pembelajaran itu, ada yang menekankan peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian, tetapi ada pula yang menekankan pada media hasil teknologi modern sepeti televisi, radio kaset, vidio – tape, film, hand-projektor, mesin-mesin belajar dan yang lain, bahkan telah menggunakan pula satelit.
Rumusan tujuan intruksional yang dibuat guru tidak selalu hsnys satu tujuan, kadang-kadang banyak atau mungkin bahkan beberapa tujuan. Untuk mencapai tujuan yang beberapa tersebut itu, maka guru memerlukan beberapa teknik penyajian pula yang digunakan agar ada variasi. Bila guru memerlukan beberapa tujuan untuk dicapainya, maka ia perlu mengenal dan menguasai dengan baik sifat-sifat dari setiap teknik panyjian.
II.     Permasalahan

1.      Apa yang dimaksud teknik penyajian?
2.      Apa yang dimaksud teknik diskusi?
3.      Apa yang dimaksud kerja kelompok?
4.      Ap yang dimaksud penemuan/discovery?
5.      Apa yang dimaksud simulasi?
6.      Apa yang dimaksud unit teaching?
7.      Apa saja kelebihan dan kelemahan dari macam-macam teknik penyajian dan metode-metode penanggulangannya?




  
III. Pembahasan Masalah

A.       Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah salh satu teknik belajar mengajar yang dilakukn oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses intraksi anta dua atau lebih ndividu yng terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi jjuga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendenganr saja.
Namun teknik ini juga ada kelemahannya seperti : kadang-kadang bisa terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut bagi masalah yang dipecahkan. Dalam diskusi menghendaki pembuktian logis, yang tidak terlepas dari fakta-fakta, dan tidak merupakan jawaban yang hanya dugaan atau coba-coba saja.
Tujuan penggunaan teknik diskusi :
1)        Dengan diskusi siwa didorong menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, tanpa selalu tergantung pada pendapat orang lain.
2)        Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan, karena hal itu perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis dengan demikian siswa melatih diri untuk menyatakan pendapatny sendiri secara lisan tentang suatu masalah bersama.
3)        Diskusi memberi kemungkinan pada siswa untuk belajar berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah bersama.
Adapun jenis-jenis teknik diskusi itu ada beberapa macam yaitu antara lain :
1)        WHOLE-GROUP. Suatu diskusi dimana anggota kelompok yang melaksanakan tidak lebih dari 15 orang
2)        BUZZ-GROUP. Suatu kelompok besar dibagi menjadi 2 sampai 8 kelompok yang lebih kecil jika diperlukan kelompok kelompok kecil ini diminta melaporkan apa hasil diskusi itu pada kelompok besar.
3)        PANEL. Pada panel di mna satu kelompok kecil antara 3 sampai 6 oran meniskusikan suatu subbjek tertentu, mereka duduk dalam susunan semi melingkar diharapkan pada satu kelompok besar peserta lain.
4)        SYMPOSIUM. Teknik ini menyerupai panel, hanya sifatnya lebih formal seorang anggota symposium harus menyiapkan prasarn menurut pandangan sendiri terlebih dahulu. Namun demikian dapat pula dilakukan dengan menentukan sebuah persoalan terlebih dahulu, kemudian dengan perbaikan aspek, dan aspek ini disiroti tersendiri. Tidak perlu disoroti dari berbagai pandangan.
Adapun tujuan dari symposium ialah untuk merangsang daya pikir manusia dalam kelompok besar itu. Agar mau turut berpartisipasi untuk memecahkan atau membahas suatu masalah, dalam waktu yang relatif singkat.
5)        CAOLOGIUM. Teknik ini adalah cara berdiskusi yang dijalankan oleh satu atau beberap manusia sumber,yang berpendapat menjawab pertanyaan-pertanyaan, tetapi tidak dalam bentuk pidato. Dapat juga bervariasi lain ialah seorang guru atau siswa/mahasiswa menginterview seseorang manusia sumber. Tentang pendapatnya mengenai suatu masalah kemudian mengundang pertanyaan-pertanyaan tambahan dari para pendengar.
6)        INFORMAL-DEBATE. Dalam diskusi ini dilaksanakan dengan membagi kelompok menjadi dua tim yang sama kuat dan jumlahnya agar seimbang. Kedua tim ini mendiskusikan subyek yang cocok untuk diperdebatkan dengan tidak menggunakan banyak peraturan.
7)        FISH BOWL. Dalam diskusi ini terdiri dari seorang moduratordan dan satu atau tiga manusia sumber pendapat., mereka duduk dalam susunan semi lingkaran berderet dengan 3 kursi kosong menghadap kelompok. Kemudian modurator memberikan pengantar singkat dan diikuti dengan meminta kepada peserta dengan sukarela dari kelompok besar.
B.       Kerja Kelompok
Teknik ini sebagai salah satu strategi belajar mengajar. Ialah suatu cara mengajar, dimana siswa di dalam kelas dipandang sebagi satu kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 sampai 7 siswa. Robert L. Cilstrap dan Wilian R Martin memberikan pengertian kerja kelompok sebagai kegiatan kelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yan diorganisir untuk kepentingan belajar.
Penggunaan teknik kerj kelompok untuk mengajar mempunyai tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan teman yang lain dalam mencapai tujuan bersama. Adapun pengelompokan itu biasanya didasarkan pada :
1)        Adanya alat pembelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya
Agar penggunaan dapat lebih efisien dan efektif, maka siwa perlu dijadikan kelompok-kelompok kecil. Dengan pembagian kelompok mereka dapat memanfaatkan alat-alat yang terbatas itu sebaik mungkin, tanpa saling menunggu giliran.
2)        Kemampuan belajar siswa
Di dalam satu kelas kemampuan belajar siswa tidak sama. Dengan adanya perbedaan kemampuan belajar itu, maka perlu dibentuk kelompok menurut kemampuan belajar masing-masing, agar setiap siswa dapat belajar sesuai kemampuannya.
3)        Minat khusus
Setiap individu memeliki minat khusus yang perlu di kembangkan, hal yang satu pasti berbeda dengna hal yang lain. Tapi tidak menutup kemungkinan ada anak yang minat khususnya sama.
4)        Pembagian tugas atau pekerjaan
Di dalam kelas bila guru meghadapi suatu masalah yang meliputi berbagai persoalan, maka perlu tugas pembahas masing-masing persoalan pada klompok, sesuai dengan jumlah persoalan yang akan di bahas.

5)        Kerja sama yang efektif
Dalam kelompok siswa harus dapat bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, menyeimbngkan pikiran/pendapat atau tenaga untuk kepentingan bersama. Sehingga mencapai tujuan yang bersama pula.
Adapun keuntungan penggunaan teknik kerja kelompok, keuntungannya ialah :
-          Dapat memberikan kesepatan kepada para siswa untuk ketrampilan bertanya.
-          Memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih intensif.
-          Dapat menggembangkan bakat.
-          Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta kebutuhannya belajar.
-          Siswa lebih efektif tergabung dalam pelajaran mereka.
Tetapi disamping keunggulan teknuk kerja kelompok, memiliki pula kelemahan, kelemahannya ialah :
-          Kerj kelompok hanyaa melibatkan kepada siswa yang mampu, seab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang.
-          Strategi ini menuntut pengaturan tempat duduk yang  berbeda-beda dan gaya belajar yang berbeda pula.
-          Keberhasilan kerja kelompok ini tergantung kepada kemampuan siswa memimpin.
Supaya kerja kelompok dapat lebih berhasil, maka harus melalui langkah-langkah sebagai berikut :
-          Menjelaskan tugas kepada siswa
-          Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok itu
-          Membagi kelas menjadi beberapa kelompok
-          Setiap kelompok menunjuk beberapa orang pencatat yang akan membuat laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut
-          Guru berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung
-          Guru membantu menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja kelompok

C.       Penemuan (Discovery)
Teknik penemuan adalah terjemahan darai discovery. Menurut Sund discovery adalah peroses mental dimana siswa mampu menggasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses mental tersebut antara lain ialah mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimplan dan sebagainya.
Teknik ini memiliki beberpa keunggukan, keunggulan itu diantaranya ialah :
-           Membatu siswa untuk mengembangkan memperbanyak kesimpulan
-          Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya
-          Mampu menggerakan cara siswa untuk belajar
-          Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan kepada diri sendiri
Walaupun demikian baiknya teknik ini, masih ada pula kelemahan yang perlu diperhatikan ialah :
-          Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini
-          Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil
-          Guru dan siswa yang sudah terbiasa perencanaan dan pembelajaran tradisional, akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan
-          Teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini  terlalu mementingkan proses pengertiannya saja
-          Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berfikir secara kreatif.


D.       Simulasi
Simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksud, dengan tujuan agar itu dapat mempelajari tujuan lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu.
Teknik simulasi ini baik kita gunakan karena :
-          Menyenangkan siswa
-          Menggalakan guru untuk berkembang kreatifitas siswa
-          Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpaa memerlukan lingkungan yang sebenarnya.
-          Mengurangi hal-hal yang verbalistis dan abstrak
-          Tidak memerlukan pengarahan yang perlik dan mendalam
-          Menimbulkan intraksi antar siswa, yang memberi kemungkinan timbulnya keutuhan dan kegotong-royongan.
-          Menimbulkan respon yang poisitif dari siswa yang lambn fan kurang cakap.
-          Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
-          Memungkinkan guru bekerja dengan tingkat abilitas yang berbeda-beda.
Walaupun teknik ini baik dan memiliki keunggulan, tetapi masih juga mempunyai kelemahan ialah :
-          Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset
-          Terlalu mahal biayanya
-          Banyak orang meragukan hasilnya karena sering tidak dikutertakannya dalam elemen-elemen yang penting
-          Menghendaki pengelompokan yang fleksibel perlu rung dan gedung
-          Menghendaki banyak imajinasi dari guru amupun siswa
-          Menimbulkan hubungan informasi antara guru an siswa yang melebihi batas
-          Sering mendapat kritik dari orang tua karena dianggap permainan saja.

E.       Unit Teaching
Unit teaching sebagai teknik mengajar mempunyai pengertian yang khusus ialah teknik ini memberi kesempatan siswa belajar secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai cara belajar secara unit. Jika tidak ada guru maka pengajaran dapat diatasi dengan adnya pengajaran unit. Unit teaching disebut juga pengajaran unit, pengajaran proyek, atau disebut pula unit begitu saja.
Pengajaran unit ini ada 3 fase :
1)        Fase perencanaan atau permulaan
Pada fase perencanaan guru membagi anak-anak di kelas menjadi beberapa kelompok. Kemudian membagi tugas sesuai dengan masalah dengan yang akan dibahas diberikan kepada masing-masing kelompok.
2)        Fase pengerjaan unit
Dalam fase ini siswa terjun kelapangan belajar di perpustakaan, meniliti di laboratorium atau survey di lapangan, menanam di kebun, mengamati pemeliharaan dan perkembangan ikan di kolam dan seterusnya.
3)        Fase kulminasi
Pada fase kulminasi setelah siswa bekerja di lapangan sepenuhnya, hasil kerjanya dibawa kembali ke sekolah/kelas. Mereka tetap bekerja dalam kelompok.
            Teknik unit teaching ini memiliki keunggulan karena murid dapat belajar secara kesuluruhan yang bulat, sehingga hasil pelajarannya lebih berarti baginya, lebih luas mendalam dan bulat. Namun demikian kita melihat juga kelemahan teknik ini, ialah untuk merencanakan unit tidak mudah, memerlukan seseorang ahli yang betul-betul menguasai masalah, karena semua masalah belum tentu bisa dijadikan unit.



IV. Penutup

1)    Kesimpulan
  
Di dalam peroses belajar mengajar, guru harus memeiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan dan harapan.salah satu langkah untuk memiliki setrategi itu ialah harus menguasai teknik penyajian, biasa disebut juga metode belajar. Macam teknik penyajian antaranya ialah; (1) teknik diskusi yaitu salah satu teknik balajar mengajar yang dilakukan seorang guru di sekolah. (2) kerja kelompok ialah suatu cara mengajar, dimana siswa di dalam kelas di pandang sebagai setu kelompok atau beberapa kelompok. (3) penemuan yaitu proses mental dimana siswa mampu menggasimilasikan suatu konsep atau prinsip. (4) simulasi yaitu tingkah laku seorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksud, dengan tujuan orang itu mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang merasa dan berbuat sesuatu. (5) unit teaching yaitu teknik yang memberi kesempatan siswa belajar secara efektif. Masing-masing teknik penyajian tersebut pun memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan, tetapi juga ada langkah-langkah yang harus dilakukan agar terwujudnya belajar yang efektif dan efisien dalam masing-masing teknik.

2)    Saran

-          Sebagai calon guru sebaiknya mengetahui dan memahami tentang macam-macam teknik penyajian, agar tercapai tujuan yang diharapkan.
-          Sebagai calon guru sebaiknya menguasai segala teknik penyajian, agar dalam mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas bisa di tangkap dan dipahami oleh siswa dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA


Roestiyah N.K, Strategu Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, 1991

Tidak ada komentar:

Posting Komentar