I.
Pendahuluan
Di dalam proses belajar-mengajar, guru
harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektik dan efisien, mengena
pada tujuan yang diharapkan. Untuk memenuhi salah satu kompetensi guru dalam
sistem intruksional yang modern, maka perlu diuraikan masing-masing teknik
penyajian secara mendalam dan terinci.
Teknik penyajian pembelajaran adalah
suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau
instruktur. Pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru
untuk mengajar atau penyajian bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar
pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan
baik.
Dalam buku ini diuraikan bermacam-macam
metode mengajar atau teknik penyajian yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam
tugasnya mengajar. Namun perlu dipahami bahwa setiap jenis tknik penyajian
hanya sesuai atau tepat untuk mencapai suatu tujuan yang tertentu pula. Jadi
untuk tujuan yang berbeda guru harus menggunakan teknik penyajian yang berbeda
pula, atau bila guru menyiapkan beberapa tujuan, iaa harus mampu pula
menggunakan beberapa teknik penyajian sekaligus untuk mencapai tujuan tersebut.
Dari bemacam-macam teknik pembelajaran
itu, ada yang menekankan peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian,
tetapi ada pula yang menekankan pada media hasil teknologi modern sepeti
televisi, radio kaset, vidio – tape, film, hand-projektor, mesin-mesin belajar
dan yang lain, bahkan telah menggunakan pula satelit.
Rumusan tujuan intruksional yang dibuat
guru tidak selalu hsnys satu tujuan, kadang-kadang banyak atau mungkin bahkan
beberapa tujuan. Untuk mencapai tujuan yang beberapa tersebut itu, maka guru
memerlukan beberapa teknik penyajian pula yang digunakan agar ada variasi. Bila
guru memerlukan beberapa tujuan untuk dicapainya, maka ia perlu mengenal dan
menguasai dengan baik sifat-sifat dari setiap teknik panyjian.
II.
Permasalahan
1. Apa
yang dimaksud teknik penyajian?
2. Apa
yang dimaksud teknik diskusi?
3. Apa
yang dimaksud kerja kelompok?
4. Ap
yang dimaksud penemuan/discovery?
5. Apa
yang dimaksud simulasi?
6. Apa
yang dimaksud unit teaching?
7. Apa
saja kelebihan dan kelemahan dari macam-macam teknik penyajian dan
metode-metode penanggulangannya?
III. Pembahasan Masalah
A.
Teknik
Diskusi
Teknik diskusi adalah salh satu teknik
belajar mengajar yang dilakukn oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi
ini proses intraksi anta dua atau lebih ndividu yng terlibat, saling tukar
menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi jjuga semuanya
aktif tidak ada yang pasif sebagai pendenganr saja.
Namun teknik ini juga ada kelemahannya
seperti : kadang-kadang bisa terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut bagi
masalah yang dipecahkan. Dalam diskusi menghendaki pembuktian logis, yang tidak
terlepas dari fakta-fakta, dan tidak merupakan jawaban yang hanya dugaan atau
coba-coba saja.
Tujuan penggunaan teknik diskusi :
1)
Dengan diskusi siwa didorong menggunakan
pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, tanpa selalu tergantung
pada pendapat orang lain.
2)
Siswa mampu menyatakan pendapatnya
secara lisan, karena hal itu perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis
dengan demikian siswa melatih diri untuk menyatakan pendapatny sendiri secara
lisan tentang suatu masalah bersama.
3)
Diskusi memberi kemungkinan pada siswa
untuk belajar berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah
bersama.
Adapun jenis-jenis teknik diskusi itu
ada beberapa macam yaitu antara lain :
1)
WHOLE-GROUP. Suatu diskusi dimana
anggota kelompok yang melaksanakan tidak lebih dari 15 orang
2)
BUZZ-GROUP. Suatu kelompok besar dibagi
menjadi 2 sampai 8 kelompok yang lebih kecil jika diperlukan kelompok kelompok
kecil ini diminta melaporkan apa hasil diskusi itu pada kelompok besar.
3)
PANEL. Pada panel di mna satu kelompok
kecil antara 3 sampai 6 oran meniskusikan suatu subbjek tertentu, mereka duduk
dalam susunan semi melingkar diharapkan pada satu kelompok besar peserta lain.
4)
SYMPOSIUM. Teknik ini menyerupai panel,
hanya sifatnya lebih formal seorang anggota symposium harus menyiapkan prasarn
menurut pandangan sendiri terlebih dahulu. Namun demikian dapat pula dilakukan
dengan menentukan sebuah persoalan terlebih dahulu, kemudian dengan perbaikan
aspek, dan aspek ini disiroti tersendiri. Tidak perlu disoroti dari berbagai
pandangan.
Adapun tujuan dari symposium ialah untuk
merangsang daya pikir manusia dalam kelompok besar itu. Agar mau turut
berpartisipasi untuk memecahkan atau membahas suatu masalah, dalam waktu yang
relatif singkat.
5)
CAOLOGIUM. Teknik ini adalah cara
berdiskusi yang dijalankan oleh satu atau beberap manusia sumber,yang
berpendapat menjawab pertanyaan-pertanyaan, tetapi tidak dalam bentuk pidato.
Dapat juga bervariasi lain ialah seorang guru atau siswa/mahasiswa
menginterview seseorang manusia sumber. Tentang pendapatnya mengenai suatu
masalah kemudian mengundang pertanyaan-pertanyaan tambahan dari para pendengar.
6)
INFORMAL-DEBATE. Dalam diskusi ini
dilaksanakan dengan membagi kelompok menjadi dua tim yang sama kuat dan
jumlahnya agar seimbang. Kedua tim ini mendiskusikan subyek yang cocok untuk
diperdebatkan dengan tidak menggunakan banyak peraturan.
7)
FISH BOWL. Dalam diskusi ini terdiri
dari seorang moduratordan dan satu atau tiga manusia sumber pendapat., mereka
duduk dalam susunan semi lingkaran berderet dengan 3 kursi kosong menghadap
kelompok. Kemudian modurator memberikan pengantar singkat dan diikuti dengan
meminta kepada peserta dengan sukarela dari kelompok besar.
B.
Kerja
Kelompok
Teknik ini sebagai salah satu strategi
belajar mengajar. Ialah suatu cara mengajar, dimana siswa di dalam kelas
dipandang sebagi satu kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 sampai 7 siswa.
Robert L. Cilstrap dan Wilian R Martin memberikan pengertian kerja kelompok
sebagai kegiatan kelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yan diorganisir
untuk kepentingan belajar.
Penggunaan teknik kerj kelompok untuk
mengajar mempunyai tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan teman yang lain
dalam mencapai tujuan bersama. Adapun pengelompokan itu biasanya didasarkan
pada :
1)
Adanya alat pembelajaran yang tidak
mencukupi jumlahnya
Agar
penggunaan dapat lebih efisien dan efektif, maka siwa perlu dijadikan
kelompok-kelompok kecil. Dengan pembagian kelompok mereka dapat memanfaatkan
alat-alat yang terbatas itu sebaik mungkin, tanpa saling menunggu giliran.
2)
Kemampuan belajar siswa
Di
dalam satu kelas kemampuan belajar siswa tidak sama. Dengan adanya perbedaan
kemampuan belajar itu, maka perlu dibentuk kelompok menurut kemampuan belajar
masing-masing, agar setiap siswa dapat belajar sesuai kemampuannya.
3)
Minat khusus
Setiap
individu memeliki minat khusus yang perlu di kembangkan, hal yang satu pasti
berbeda dengna hal yang lain. Tapi tidak menutup kemungkinan ada anak yang
minat khususnya sama.
4)
Pembagian tugas atau pekerjaan
Di
dalam kelas bila guru meghadapi suatu masalah yang meliputi berbagai persoalan,
maka perlu tugas pembahas masing-masing persoalan pada klompok, sesuai dengan
jumlah persoalan yang akan di bahas.
5)
Kerja sama yang efektif
Dalam
kelompok siswa harus dapat bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, menyeimbngkan
pikiran/pendapat atau tenaga untuk kepentingan bersama. Sehingga mencapai
tujuan yang bersama pula.
Adapun keuntungan penggunaan teknik
kerja kelompok, keuntungannya ialah :
-
Dapat memberikan kesepatan kepada para
siswa untuk ketrampilan bertanya.
-
Memberikan kesempatan pada para siswa
untuk lebih intensif.
-
Dapat menggembangkan bakat.
-
Memungkinkan guru untuk lebih
memperhatikan siswa sebagai individu serta kebutuhannya belajar.
-
Siswa lebih efektif tergabung dalam
pelajaran mereka.
Tetapi disamping keunggulan teknuk kerja
kelompok, memiliki pula kelemahan, kelemahannya ialah :
-
Kerj kelompok hanyaa melibatkan kepada
siswa yang mampu, seab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang
kurang.
-
Strategi ini menuntut pengaturan tempat
duduk yang berbeda-beda dan gaya belajar
yang berbeda pula.
-
Keberhasilan kerja kelompok ini
tergantung kepada kemampuan siswa memimpin.
Supaya kerja kelompok dapat lebih
berhasil, maka harus melalui langkah-langkah sebagai berikut :
-
Menjelaskan tugas kepada siswa
-
Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok
itu
-
Membagi kelas menjadi beberapa kelompok
-
Setiap kelompok menunjuk beberapa orang
pencatat yang akan membuat laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok
tersebut
-
Guru berkeliling selama kerja kelompok
itu berlangsung
-
Guru membantu menyimpulkan kemajuan dan
menerima hasil kerja kelompok
C.
Penemuan
(Discovery)
Teknik penemuan adalah terjemahan darai
discovery. Menurut Sund discovery adalah peroses mental dimana siswa mampu
menggasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses mental
tersebut antara lain ialah mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimplan dan sebagainya.
Teknik ini memiliki beberpa keunggukan,
keunggulan itu diantaranya ialah :
-
Membatu
siswa untuk mengembangkan memperbanyak kesimpulan
-
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya
-
Mampu menggerakan cara siswa untuk
belajar
-
Membantu siswa untuk memperkuat dan
menambah kepercayaan kepada diri sendiri
Walaupun demikian baiknya teknik ini,
masih ada pula kelemahan yang perlu diperhatikan ialah :
-
Para siswa harus ada kesiapan dan
kematangan mental untuk cara belajar ini
-
Bila kelas terlalu besar penggunaan
teknik ini akan kurang berhasil
-
Guru dan siswa yang sudah terbiasa
perencanaan dan pembelajaran tradisional, akan sangat kecewa bila diganti
dengan teknik penemuan
-
Teknik ini ada yang berpendapat bahwa
proses mental ini terlalu mementingkan proses
pengertiannya saja
-
Teknik ini mungkin tidak memberikan
kesempatan untuk berfikir secara kreatif.
D.
Simulasi
Simulasi adalah tingkah laku seseorang
untuk berlaku seperti orang yang dimaksud, dengan tujuan agar itu dapat
mempelajari tujuan lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan
berbuat sesuatu.
Teknik simulasi ini baik kita gunakan
karena :
-
Menyenangkan siswa
-
Menggalakan guru untuk berkembang
kreatifitas siswa
-
Memungkinkan eksperimen berlangsung
tanpaa memerlukan lingkungan yang sebenarnya.
-
Mengurangi hal-hal yang verbalistis dan
abstrak
-
Tidak memerlukan pengarahan yang perlik
dan mendalam
-
Menimbulkan intraksi antar siswa, yang
memberi kemungkinan timbulnya keutuhan dan kegotong-royongan.
-
Menimbulkan respon yang poisitif dari
siswa yang lambn fan kurang cakap.
-
Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
-
Memungkinkan guru bekerja dengan tingkat
abilitas yang berbeda-beda.
Walaupun
teknik ini baik dan memiliki keunggulan, tetapi masih juga mempunyai kelemahan
ialah :
-
Efektifitas dalam memajukan belajar
siswa belum dapat dilaporkan oleh riset
-
Terlalu mahal biayanya
-
Banyak orang meragukan hasilnya karena
sering tidak dikutertakannya dalam elemen-elemen yang penting
-
Menghendaki pengelompokan yang fleksibel
perlu rung dan gedung
-
Menghendaki banyak imajinasi dari guru
amupun siswa
-
Menimbulkan hubungan informasi antara
guru an siswa yang melebihi batas
-
Sering mendapat kritik dari orang tua
karena dianggap permainan saja.
E.
Unit
Teaching
Unit teaching sebagai teknik mengajar
mempunyai pengertian yang khusus ialah teknik ini memberi kesempatan siswa
belajar secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai cara belajar secara
unit. Jika tidak ada guru maka pengajaran dapat diatasi dengan adnya pengajaran
unit. Unit teaching disebut juga pengajaran unit, pengajaran proyek, atau disebut
pula unit begitu saja.
Pengajaran unit ini ada 3 fase :
1)
Fase perencanaan atau permulaan
Pada
fase perencanaan guru membagi anak-anak di kelas menjadi beberapa kelompok.
Kemudian membagi tugas sesuai dengan masalah dengan yang akan dibahas diberikan
kepada masing-masing kelompok.
2)
Fase pengerjaan unit
Dalam
fase ini siswa terjun kelapangan belajar di perpustakaan, meniliti di
laboratorium atau survey di lapangan, menanam di kebun, mengamati pemeliharaan
dan perkembangan ikan di kolam dan seterusnya.
3)
Fase kulminasi
Pada
fase kulminasi setelah siswa bekerja di lapangan sepenuhnya, hasil kerjanya
dibawa kembali ke sekolah/kelas. Mereka tetap bekerja dalam kelompok.
Teknik
unit teaching ini memiliki keunggulan karena murid dapat belajar secara
kesuluruhan yang bulat, sehingga hasil pelajarannya lebih berarti baginya,
lebih luas mendalam dan bulat. Namun demikian kita melihat juga kelemahan
teknik ini, ialah untuk merencanakan unit tidak mudah, memerlukan seseorang
ahli yang betul-betul menguasai masalah, karena semua masalah belum tentu bisa
dijadikan unit.
IV. Penutup
1)
Kesimpulan
Di dalam peroses belajar mengajar, guru
harus memeiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien,
mengena pada tujuan dan harapan.salah satu langkah untuk memiliki setrategi itu
ialah harus menguasai teknik penyajian, biasa disebut juga metode belajar.
Macam teknik penyajian antaranya ialah; (1) teknik diskusi yaitu salah satu
teknik balajar mengajar yang dilakukan seorang guru di sekolah. (2) kerja
kelompok ialah suatu cara mengajar, dimana siswa di dalam kelas di pandang
sebagai setu kelompok atau beberapa kelompok. (3) penemuan yaitu proses mental
dimana siswa mampu menggasimilasikan suatu konsep atau prinsip. (4) simulasi
yaitu tingkah laku seorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksud, dengan
tujuan orang itu mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang merasa dan
berbuat sesuatu. (5) unit teaching yaitu teknik yang memberi kesempatan siswa
belajar secara efektif. Masing-masing teknik penyajian tersebut pun memiliki
beberapa kekurangan dan kelebihan, tetapi juga ada langkah-langkah yang harus
dilakukan agar terwujudnya belajar yang efektif dan efisien dalam masing-masing
teknik.
2)
Saran
-
Sebagai calon guru sebaiknya mengetahui
dan memahami tentang macam-macam teknik penyajian, agar tercapai tujuan yang
diharapkan.
-
Sebagai calon guru sebaiknya menguasai
segala teknik penyajian, agar dalam mengajar atau menyajikan bahan pelajaran
kepada siswa di dalam kelas bisa di tangkap dan dipahami oleh siswa dengan
baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Roestiyah N.K, Strategu Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta, 1991
Tidak ada komentar:
Posting Komentar